Salah satu teori menyebutkan bahwa tenis berasal dari nama sebuah kota di Mesir, yakni Tinnis dan kata raket berkembang dari bahasa Arab, yakni rahat yang berarti telapak tangan.
Walaupun begitu, permainan tenis berkembang pesat di negara-negara kawasan Eropa seperti Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris pada awal abad ke-11. Olahraga yang berkembang di kalangan bangsawan ini memiliki beberapa sebutan, misalnya gioco del pallone bagi orang Italia, juego de pelota bagi orang Spanyol, dan jeu de paume bagi orang Prancis.
Namun, istilah “tenis” dipercaya mengacu pada sebutan kalangan bangsawan Inggris terhadap permainan ini dengan kata tenez. Istilah ini populer karena orang Prancis sering menyebut “tenez-tenez” dalam setiap permainannya. Kata tenez sendiri dalam bahasa Prancis memiliki arti bermain, menangkap, dan lari-lari.Permainan tenis yang berkembang dari lingkungan bangsawan kerajaan awalnya bertujuan menanamkan tata krama, sopan santun, dan etika pergaulan. Namun kini, tenis berkembang menjadi olahraga populer yang memiliki sejumlah induk organisasi, seperti International Tennis Federation (ITF) dan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Peralatan yang dibutuhkan dalam tenis lapangan
1. Lapangan
Dalam pertandingan resmi, ukuran lapangan tenis harus sesuai dengan peraturan ITF maupun standar nasional. Lapangan tenis untuk permainan tunggal (single) memiliki ukuran 23,77 x 8,23 meter, sementara permainan ganda (double) memiliki ukuran 23,77 x 10,97 meter.
2. Net
Net atau jaring berfungsi untuk membatasi dua bagian lapangan permainan tenis. Ketentuan net dalam permainan tenis sebagai berikut ini.
a. Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam.
b. Tinggi tiang penyangga net yang berada pada sisi lapangan adalah 106,7 cm, sementara tinggi net adalah 91,4 cm.
c. Tiang net terpasang dengan jarak 91,4 cm dari garis samping lapangan.
3. Raket
a. Raket tenis anak-anak, memiliki bobot kurang lebih 250 gram.
b. Raket tenis remaja putri, memiliki bobot kurang lebih 290 gram.
c. Raket tenis remaja putra, memiliki bobot kurang lebih 295 gram.
d. Raket tenis wanita dewasa, memiliki bobot kurang lebih 300 gram.
e. Raket tenis pria dewasa, memiliki bobot kurang lebih 310 gram.
4. Bola
Bola tenis terbuat dari bahan karet dengan lapisan serabut berwarna kuning kehijauan.
Permukaan bola tenis harus licin dan tidak terdapat jahitan.
Garis tengah penampang antara 63,50 mm hingga 66,77 mm.
Bobot bola tenis sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram.
Bola tenis memiliki kekuatan pantulan 1.346 mm hingga 1.473 mm, apabila dijatuhkan di atas lantai dari ketinggian 2.450 mm.
5. Sarana pendukung lain
Seorang pemain tenis juga membutuhkan peralatan pendukung lainnya, seperti pakaian dan sepatu olahraga. Pakaian olahraga untuk tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit yang mudah menyerap keringat saat bermain. Celana juga sebaiknya berbahan katun atau parasut, dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantung pada bagian sampingnya.
Perhatikan pemilihan sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk lapangan keras (hardcourt), gunakan sepatu dengan sol licin. Sementara untuk lapangan rumput, gunakan sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Pemilihan sepatu yang sesuai tentu akan meminimalisir risiko cedera pada kaki.
Teknik dasar permainan tenis lapangan
1. Pegangan raket (grip)
a. Continental grip. Jenis pegangan tenis lapangan paling dasar yang biasanya diajarkan kepada pemula. Cocok untuk berbagai jenis pukulan, akan tetapi kurang mampu memberikan topspin yang besar pada groundstroke sehingga kurang populer di kalangan petenis profesional.
b. Eastern grip. Jenis pegangan tenis yang bisa dikuasai berikutnya, baik untuk rekreasi atau profesional. Pegangan ini bekerja dengan baik untuk permukaan lapangan yang memiliki laju cepat dan bisa memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini umumnya cukup menimbulkan kesulitan dalam menangani bola yang memantul tinggi.
c. Western grip. Jenis peregangan tingkat lanjut yang cukup menantang dan sulit untuk dikuasai. Banyak profesional menggunakan teknik pegangan raket ini karena bisa menghasilkan topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang memiliki laju lambat seperti lapangan tanah liat (clay).
2. Posisi siap (ready position)
3. Pukulan bola (stroke)
a. Serve. Pukulan awalan untuk memulai permainan tenis lapangan. Menyempurnakan teknik servis bisa menjadi kunci untuk memenangkan pertandingan, yakni dengan cara membuat lawan kesulitan untuk membalas tembakan.
b. Return of serve. Pengembalian pukulan servis dari lawan bisa membuka peluang untuk melakukan rally panjang dan mencuri poin. Maka dari itu, Anda perlu melakukan posisi siap yang matang dan pegangan raket dengan benar.
c. Groundstroke. Pukulan yang paling umum terjadi selama pertandingan, yakni dengan membuat bola harus memantul sekali pada lapangan dalam melakukan serangan. Groundstroke bisa dilakukan dalam teknik forehand atau backhand. Menyempurnakan salah satu teknik tersebut bisa membantu memenangi pertandingan.
d. Volley. Pukulan yang bisa dilakukan sebelum bola memantul pada lapangan dengan tujuan untuk membatasi waktu reaksi lawan. Teknik ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang kuat untuk menghasilkan pukulan yang sulit dikembalikan lawan.
e. Approach shot. Pukulan yang bertujuan menyerang dengan memukul bola sebelum mencapai garis belakang lapangan, tetapi meninggalkan banyak ruang pada bagian belakang. Setelah melakukan gerakan ini, umumnya petenis akan menyelesaikannya dengan pukulan volley.
Sumber : hello sehat
kerennn
BalasHapuskeren
BalasHapuswow
BalasHapusLanjut kak
BalasHapuswow
BalasHapusihirrrrrr
BalasHapus